Gerakan membaca tentunya tidak hanya bias dilakukan dengan hanya ngomong, akan tetapi perlu aksi dan inovasi. Ternyata hanya dengan mendirikan saung, menyediakan rak dengan beberapa buku di dalamnya dirasakan belum begitu ampuh untuk memancing dan menggairahkan minat membaca warga Sukawangi dan sekitarnya. Oleh karena itu, maka para pengurus Taman Baca aiueo mencoba memeras otak dan berdiskusi untuk meningkatkan gairah membaca.
Setelah melewati diskusi bersama, salahsatu terobosan teranyar yang sedang dilakukan di Taman Baca aiueo adalah dengan membuat majalah dinding. Pada awalnya, pembuatan Mading ini sedikit terkendala dengan urusan dana. Namun ternyata, pepapatah “di mana ada kemauan di situ ada jalan” benar adanya. Ketika proses pembuatan mading dimulai, tiba-tiba ada seseorang yang kemudian diketahui bernama Kang Irwan menghubung lewat telepon genggam. Dengan sukarela Kang Irwan bersama teman-temannya alumni SMAN 2 Bandung angkatan 88 siap memberikan sedekah untuk pembuatan mading tersebut.
Menurut Roni dan Ruli (Duo R) selaku coordinator pembuatan Mading, sejauh ini pembuatan mading sudah berjalan 90%. Sesuai hasil diskusi Mading ini nantinya akan diberi nama Mading Balarea Taman Baca aiueo Komunitas Ngejah. Rencananya Mading Balarea akan digunakan untuk ruang hasil tulisan, gambar, foto anggota Taman Baca aiueo dan masyarakat sekitar. Selain itu Mading ini juga akan dimanfaatkan sebagai penyampaian informasi dan kampanye literasi. Diharapkan dengan adanya Mading Balarea ini, akan tercipta sebuah gairah membaca dan menulis dan kreativitas lainnya yang lebih meningkat dibanding sebelumnya.
Penulis
Nero Taopik Abdillah (Presiden Komunitas Ngejah)
