Kali ini pergerakan kami memulai meluncur dari Komunitas Ngejah ketika mentari terbit ¼ dari upuk Timur ,tak seperti biasa kami meluncur Gerakan Kampung Membaca tepat pada pukul ¼ mentari ,melainkan GKM yang sudah kami kami selama ini gerakan biasanya kami mulai meluncur tepat pada pukul 14.00 melainkan kali ini pergerakan kami lebih semangat dari pergerakan-pergerakan yang selama ini kami gerakan.
3 buah tas berisi buku-buku cerita,dongeng,puisi nopel dan buku mewarnai satu buah Gitar dan jimbe kami persiapkan, Tepat pukul ¼ (11.00) kami mulai berangkat menuju kampung Legok Kondang,kami berangkat menggunakan kendaraan roda 2,mulai berjalan dari Komunitas Ngejah sekitar 20 minutes kami menempuh jalan yang bagus,tetapi ditengah perjalanan mulai menepuh setengah perjalanan menuju sebuah kampung Legok Kondang jalanan yang kami lewati melainkan banyak lubang-lubang tanjakan dan tanah merah,hingga sebuah kendaraan roda 2 yang di kendarai Iwan Ridwan dan Ruli,melainkan karena mnempuh tanjakan yang sangat tajam dan berlobang hingga akhirnya Ruli yang di bonceng Iwan Ridwan harus turun di tengah tanjakan karena selip dalam tanah merah dan akhirnya Ruli juga harus berjalan kaki menuju puncak tanjakan itu “ah cape” kata Ruli berbicara saat menempuh puncak tanjakan.
Kami pun terus melewati jalan-jalan yang penuh lobang dan tanah merah,sekitar 15 minutes dari perjalanan yang banyak rintangan itu kami pun tiba di sebuah kampung tempat tujuan kami, Legok Kondang,kami pun langsung menuju tempat yanga akan digunakan untuk Gerakan Kampung Membaca yaitu di sebuah sekolah pendidikan SD yang di beri nama SD Pancasura 04, dan setiba di tempat semua anak-anak kampung Legok Kondang pada sudah tidak ada di tempat,dan ternyata anak-anak itu sudah berkumpul sejak pukul 08.00 karena ada sebuah informasi kpada anak-anak dari Rangga Wiranata Wiranata bahwa harus berkumpul tepat pukul 08.00,tetapi karena lama menunggu kami akhirnya anak-anak meninggalkan tempat itu dan berkumpul di tempat sebuah madrasah yang agak jauh dari tempat yang akan kami gunakan Gerakan Kampung Membaca, kami semua langsung masuk keruangan dan sebentar beristirahat untuk menghilangkan kelelahan yang sudah menempuh perjalanan yang sangat lumayan jauh dari tempat kami mulai bergerak,tak lama dari peistirahatan satu persatu anak-anak kampung itu pada berdatangan karena melihat kami semua berada dilokasi, kami semua walaupun sedikit leleh tetapi kami tak memperlihatkan kelelahan kami kepada anak-anak.
Lantangan Gitar yang di gitarisi oleh Ruli lesmana dan alunan jimbe yang diketuk oleh Dede Rofi untuk Lagu kebangsaan Gerakan Kampung Membaca yang berjudul “Dari Kampung KE kampung Untuk Bersama-sama Mengenal Dunia” telah dinyanyikan oleh kami semua dan anak-anak yang sudah berada diruangan,lagu itu untuk menyemangatkan kami dan anak-anak untuk membaca dan sambil menunggu anak-anak yang sedang diperjalanan untuk menuju tempat gerarakan kami Sd pancasura 04.
Lagu selesai di nyanyikan anak-anak pada berkumpul dan meriah sekitar 40 orang anak SD dari mulai kelas 1-6 sudah memadati ruangan itu, Iwan Ridwan sebagai kordinator GKM selama ini, melainkan GKM episode #11 ini lebih semangat dan sekarang menjadi MC di acara ini. Acarapun pun dimulai, dengan Sipa Aulia Rahmawati yang membacakan sebuah sajak Hareupeun Klir dilanjut olek Rangga Wiranata Wiranata yang membawakan sebuah dongen berjudul Kentang yang bergiji, ketika Rangga Wiranata mendongeng anak-anak pada semangat mendengarkan dan mencermati isi dongeng itu,pada akhirnya dongeng yang diceritakan Rangga Wiranata selesai dan tanya jawab pun di lakukan, hingga anak-anak pada bisa menjawab semua isi dongeng itu, di teruskan lagi pembacaan puisi Pak Guru Acil dari Vita Sizu dan disambut oleh pembacaan puisi lagi dari Dodi Dores yang berjudul Prelude.
Acara pertama selesai dan Iwan Ridwan pun memberi kesempatan bicara kepada pembingbing anak-anak sebagai peribumi dan melainkan sebagai sekertaris sekolah sekolah SD Pancasura 04, dalam pembicaraan itu mengatakan bahwa saya sangat senang dengan adanya Gerakan Kampung Membaca ke tempat ini, hingga anak-anak sedang waktu berlibur dan waktu senggang dari pada dipakai untuk bermain yang tida bermanpaat bagi anak-anak, Hari ini sangat bagus bisa mengikuti Gerakan Kampung Membaca dan bisa menjadi melainkan sebagai pelajaran tambahan, ujar Suhanda SP.d
Acarapun berlangsung sesi selanjutnya membaca bersama sebuah buku yang kami bawa dimana anak –anak dari kelas 1-6 di bagi menjadi 2 kelompok,kelas 1-3 mengikuti Dodi Deres dan Vita Sizu, dan dari kelas 4-6 mengikuti Dede Rofi,Mukhsin dan Wildan, ketika Dodi dan Vita Sizu sedang membaca bersama anak anak kelas 1-3, seorang anak bernama Nurul kelas 1 SD terlihat bersungguh-sungguh dan semangat membaca sebuah buku cerita seakan terlihat anak ini baru mengenal buku cerita,hingga kami bertanya kepada anak bernama Nurul kelas 1 SD itu, dan ternyata anak kelas 1 SD sangat berkeinginan dalam membaca sebuah buku cerita ketika waktu senggang tetapi karena anak kls 1 SD itu tidak mempunyai buku cerita dan tidak mempunyai pasilitas dirumahnya,hingga anak itu pun sangat berhusyu dalam membaca sebuah buku komik ditanganya.
sekitar 20 menit dari membaca buku-buku bersama di langsungkan kesesi game yang di moderatori oleh Vita Sizu, yang berjudul “Bos Berkata” games yang dibawakan oleh Vita Sizu melatih ke konsentrasian anak-anak dalam ber pikir dan bertindak.hingga anak-anak yang mengikuti games itu yang tidak berkonsentrasi mendapatkan sebuah hukuman kecil melainkan harus menguji mentalnya didepan teman-temanya untuk bernyanyi sebuah lagu Potong Bebek Angsa Dikuali,sedangkan anak yang berkonsentarsi akan mendapatka sebuah hadiah buku gambar dari kami.
Sebelum mengakhiri kegiatan, kami memberikan sebuah sembako buku kepada anak-anak yang berkereatif dalam membaca Al-Quran surat-surat pendek dan bisa menjawab dalam pertanyaan-pertanyaan kegiatan ini.
Haripun menjelang sore kumandang adjan asyar pun terdengar ditelinga kami,kami berdiam sebentar untuk menghormati kumandang adjan dan hingga akhirnya acara pun ditutup dengan photo-photo bersama dan pembacaan Alhamdulilah bersama-sama.
Penulis ( Dodi Dores )**
