Seperti yang kita ketahui bersama, dewasa ini teknologi semakin berkembang pesat. salahsatau produk teknologi tersebut yaitu bernama internet. Teknologi internet sudah bukan merupakan hal yang asing lagi bagi hampir keseluruhan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat di pedesaan. Warung-warung internet bertebaran di setiap wilayah, hal ini memudahkan siapapun yang ingin menggunakan internet, baik untuk hal yang positif atau pun negatif. Jika kemudian banyak pernyataan atau hasil penelitian yang menyatakan bahwa teknologi internet menimbulkan dampak negatif khususnya kepada pelajar, seperti main fb tanpa batas, main game online, dan lain sebagainya, sehingga pada akhirnya mengganggu waktu belajar mereka.
Seperti sore itu, Rabu (6/11) beberapa orang pelajar yang berkunjung ke Saung Komunitas Ngejah kemudian ramai-ramai diajak untuk mengunjungi warnet terdekat yang terletak di Kampung Pasirjonge, sekitar 1,5 km dari saung. Sebelum ngeblog, Duo R (Ruli dan Roni) sebagai fasilitator memberikan arahan bahwa teknologi internet seharusnya menjadi media belajar untuk mencari ilmu pengetahuan, bukan untuk hal-hal yang tidak senonoh. Selain itu Duo R menegaskan bahwa internet bisa dijadikan jembatan masing-masing individu untuk memperkenalkan diri, kampung halaman dan bangsanya kepada dunia. Lewat guyonanannya, Roni mengatakan “Walaupun kawan-kawan tinggal di Kecamatan Singajaya yang relatif masih kampung, tapi sebagai pelajar kawan-kawan harus Go-Blog, jangan kalah sama orang kota” hal ini kemudian disambut gelak tawa para peserta pelatihan ngeblog. Selanjutnya, kurang lebih dua jam Duo R mencoba mengenalkan cara membuat dan memposting tulisan, photo dan video ke dalam blog. Vita Sizu, salah seorang siswi SMAN 20 Garut, mengakui dengan memiliki blog ia merasakan manfaat yang lebih, karena selain karyanya bisa dilihat oleh orang lain, seluruh karya yang ia miliki baik dalam bentuk tulisan, photo atau pun video bisa diamankan dalam blog tersebut.
Nero Taopik Abdillah (Ketua Komunitas Ngejah)
